MAN 2 Magetan Gelar Pembinaan Mewujudkan Transformasi digital di Madrasah

Magetan (Humas) – Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Muchamad Sidik Sisdiyanto, M.Pd adakan kunjungan ke MTsN 3, MAN 2, MAN 1 dan Madrasah terpadu Kecamatan Panekan Kementerian Agama Kabupaten Magetan dalam rangka peningkatan profesionalitas tenaga pendidik dan tenaga pendidikan dalam mewujudkan transformasi digital di Madrasah, Sabtu (30/9).
Dalam kunjungan tersebut juga hadir Kakanwil Kementerian Agama Jawa Timur Dr. Husnul Maram, M.H.I, Kasi Sarana dan Prasarana Kanwil Kementerian Agama Jawa Timur Enik Eri Purwaty, M.Pd yang disambut oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magetan Dr. Taufiqurrohman, M.Ag, Kasi Pendma Kementerian Agama Kabupaten Magetan, Pengawas Kementerian Agama Kabupaten Magetan dan Kepala Madrasah serta ASN Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Magetan.
Acara dilanjutkan dengan pembinaan ASN yang disampaikan oleh Plt. Direktur KSKK Madrasah Muchamad Sidik Sisdiyanto dalam sambutannya mengibaratkan guru itu seperti ulat. “Pertanyaannya ulat yang seperti apa?. Menjadi ulat bulu yang bisa bikin gatel atau ulat sutera yang produktif. Guru harus bisa menjadi konduktor yang baik sehingga ekosistem pendidikan akan berkembang dengan baik,” ucapnya.
Lebih lanjut dalam arahan dan materinya Muchamad Sidik Sisdiyanto menekankan 4 poin penting yang harus dimiliki dan dilakukan dalam sebuah lembaga, Pertama, Teamwork. Secara sederhana adalah bekerja secara tim. Semakin banyak orang yang bekerja sama semakin cepat tercapai. Kedua, Network. Jaringan kerja yang luas dan bisa dengan siapa saja. Setiap bertemu orang harus berasumsi bahwa ada ilmu baru yang harus kita serap dari orang tersebut.
Ketiga, Kolaborasi. Jika sudah terbentuk teamwork dan network maka memaksimalkan dengan kolaborasi. Berkerja bersama-sama dengan tidak beranggapan yang paling tinggi dan merasa hebat. Keempat, Inovasi. Memiliki mimpi dan target yang terukur. Dengan memetakan SDM yang dimiliki sehingga tidak terlalu memaksakan target tersebut.
“Jika poin – poin tersebut telah dilakukan dengan semangat juang yang tinggi, maka Insyaallah akan mendapatkan hasil terbaik dan mendatangkan keberkahan.” terangnya. ( Rti/Nha)