Pembinaan Guru PAI SMA/LB dan SMK oleh Kakankemenag Magetan

Pembinaan Guru PAI SMA/LB dan SMK oleh Kakankemenag Magetan

Kab. Magetan ( humas), - Guru Agama Islam jenjang SMA/LB dan SMK mengikuti pembinaan pengembangan keprofesional berkelanjutan, di gelar oleh  Seksi Pendidikan Agama Islam (PAIS) tingkat kabupaten, pada Jum’at (1/9/2023) di Aula Utama Kankemenag Kab Magetan. Peserta yang mengikuti  tersebut sebanyak 80 peserta.

Kepala Kankemenag Magetan dalam sambutnnya  Taufiqurrohman” menyampaikan perlu ada  peningkatan semangat, perlu ada  motivasi dalam rangka untuk peningkatan inovasi dalam rangka peningkatan  kreatiftas dan keprofesian,  untuk menjalankan amanah kita sebagai guru pendidikan agama Islaam tempat tugas  dimanapun kita berada.”ungkapnya

“Kami berharap pertemuan MGMP  secara rutin sebagai wadah  untuk meningkatan kreatiftas  kompetesi guru, MGMP semakin meningkat dan bermanfaat.

Dari segi pembelajaran, sebagai guru harus mampu memberikan pemahaman kepada peserta didik. Mampu memahami  secara keyakinan, secara  rasional bahwa agama ini penting untuk peserta didik. Tingkat usia anak ini yang paling sulit adalah jenjang RA,  jenjang RA ini di berikan  pembelajaran kebiasan pembiasaan,  ini butuh kecerdasan  kita untuk memberikan pemahaman terhadap peserta didik yang ada kaitannya dengan  pendidikan agama pada peserta didik.”ungkapnya pria asal Jombang ini.

Kita berupaya untuk mendampingi peserta didik, yang paling sulit untuk memberikan pemahaman  terkait  dasar dan  akidah,  karena akidah ini kita tidak mampu  tidak memberikan penguatan , anak- anak kita yang ada sekolah  sangat kurang,  ketika kurang maksimal fiqih , berkaitan hakikat itu nanti mudah  dipengaruhi oleh orang -orang  yang tidak bertanggung jawab, apa lagi yang mendewakan rasional, memaknai dalil- dalil alquran  secara apa adanya, sementara ketika mau menafsirkan,  itu butuh perangkat yang banyak ada pendukung haditsnya juga.

“Orang semakin pintar merasa semakin merasa tidak tau,  karena merasa semakin banyak pertanyaan  yang ada di dalam pikirannya, jadi bila ada semakin pinter merasa bilang pinter  justru itu orang tidak pinter, orang pinter itu  semakin hati hati dalam bertutur kata, karena pernyataan kita di dengar di lihat  oleh peserta didik. Ini dasar untuk memberikan pemahaman untuk membetengi anak anak kita dari pengaruh radikalisme, extrimsem,  karena semakin populasi penduduk semakin besar kemudian ada ketidakpuasan  kebijakan ekonomi, kebijakan sosial, politik  apalagi tahun ini, mendekati  2024 tahun politik.”ujarnya Taufiqurrohman.

Berkitannya dengan amaliyah, banyak peserta didik kita muslim, bisa menjalankan dengan baik, karena guru agama ini guru yang  perfec, di antara guru guru yang lainnya.  Dari sisi amaliyah sebagai wujud akhidah yang  di yakini, anak-anak  menjalankan syariah sebagaimana yang kita sampaikan.

Insaallah bila keduanya  bisa di dapat anak anak kita  memiliki peggangan yang kuat, ketika anak-anak kita  akan menghadapi  hidup  yang berat.  Kami berharap dua sisi ini di lembaga  bapak ibu guru, di hadapan peserta didik   bagaimana agar  dua fungsi pokok ini bisa dilaksanakn sebaik- baiknya.” Tuturnya pria yang selalu ramah ini.(hms.rti.)